Beton awal abad ke-20 terkadang digunakan untuk meniru batu tulis.
* Bahan: Semen dan agregat. Ini akan terlihat dan terasa seperti paver beton.
* Tekstur: Seringkali lebih berpori dan berpasir dibandingkan batu tulis. Warnanya mungkin merupakan lapisan cat yang sudah memudar.
* Petunjuk Utama: Beton bersifat rapuh dan sering kali menunjukkan tanda-tanda "karbonasi", yaitu ujung-ujungnya hancur.
Langkah 2: Strategi Pencocokan Bahan Antik
Setelah Anda mengidentifikasi materi, ikuti strategi khusus untuk materi tersebut.
Jika itu adalah SLATE ALAMI:
1. Temukan Spesialis Lahan Reklamasi: Ini adalah jalan terbaik dan paling mungkin Anda menuju kesuksesan. Bawalah ubin sampel lengkap (atau pecahan besar dan bersih) ke tempat penyelamatan arsitektur yang memiliki reputasi baik. Mereka sering kali memiliki stok batu tulis tua, diurutkan berdasarkan tambang dan warna.
2. Identifikasi Tambang: Ini adalah cawan suci. Banyak papan tulis bersejarah memiliki "label tambang"—cap atau tanda khas di bagian belakangnya. Bahkan tanpa label, ahli penyelamatan sering kali dapat mengidentifikasi sumbernya (misalnya, "Itu Batu Tulis Ungu Welsh dari Tambang Penrhyn," atau "Itu Batu Tulis Vermont").
* Mengapa penting: Batu tulis dari tambang yang berbeda memiliki komposisi mineral dan karakteristik pelapukan yang unik. Ubin dari tambang yang berbeda tidak akan pernah menua dengan cara yang sama.
3. Rangkullah "Campuran": Jika Anda tidak dapat menemukan yang sama persis, belilah beberapa kumpulan batu tulis lama yang serupa tetapi tidak identik. Tukang atap yang terampil kemudian dapat mendistribusikan ubin baru/lama ke seluruh area perbaikan sehingga variasinya terlihat disengaja dan alami, bukan hanya tambalan yang mencolok. Ini adalah praktik standar dan diterima.
4. Pertimbangkan Batu Tulis Baru yang "Lapuk": Beberapa tambang masih memproduksi batu tulis. Anda dapat membeli batu tulis baru dari tambang asli (jika masih beroperasi) dan meminta stok batu yang paling lapuk atau "belah", yang akan memiliki tampilan lebih tua daripada hasil akhir yang halus dan terasah.
Langkah 3: Seni Memadukan dan Instalasi
Mencocokkan bukan hanya tentang ubin itu sendiri; ini tentang penampilan akhir.
1)Bersihkan Atap yang Ada (atau Jangan): Jika ubin yang ada ditutupi dengan lichen patina yang indah dan matang, tekanan mencuci seluruh atap agar sesuai dengan ubin baru akan menghancurkan karakter historisnya. Pendekatan yang lebih baik adalah membiarkan ubin baru menua secara alami. Anda dapat mendorong pertumbuhan dengan mengoleskan sedikit yogurt dan spora lumut, tetapi waktu adalah satu-satunya solusi yang tepat.
2)Bagikan Ubin: Seperti disebutkan, jangan pernah memasang semua ubin baru dalam satu blok. Tukang atap yang terampil akan "mengikat" ubin tersebut, mengeluarkan ubin lama dari berbagai lokasi dan menggantinya dengan yang baru, menciptakan efek garam dan merica yang meniru variasi alami.
3)Replikasi Metode Pemasangan: Gunakan jenis pengencang yang sama (misalnya paku tembaga untuk batu tulis) dan tekniknya. Hal ini menjaga integritas struktural dan historis atap.
Daftar Periksa Ringkasan untuk Ubin Antik Abu-abu Kebiruan:
1) Identifikasi Bahan: Apakah itu batu tulis, tanah liat, atau beton asli? Ini menentukan keseluruhan strategi Anda.
2) Amankan Sampel: Dapatkan ubin yang utuh dan bersih atau pecahan besar.
3) Hubungi Spesialis Tempat Reklamasi: Ini adalah panggilan pertama dan terpenting Anda. Mereka ahli dalam pencocokan sejarah.
4) Cobalah Mengidentifikasi Sumbernya: Carilah tanda tambang atau stempel pabrik.
5)Rencana untuk Memadukan: Terimalah bahwa kecocokan yang sempurna jarang terjadi. Anggaran dan rencanakan perpaduan ubin bekas untuk menciptakan perbaikan yang tampak alami.
6)Pekerjakan Tukang Atap Spesialis: Pilih kontraktor atap dengan pengalaman terbukti dalam restorasi bersejarah, bukan hanya konstruksi baru. Keahlian mereka dalam memadukan dan instalasi tradisional adalah yang terpenting.